Rabu, 08 Mei 2013

Sampai kapan hidup bersama kemunafikan?

Ikhlas? Satu kata yang singkat namun punya makna dalam. Apalagi untuk mengikhlaskan orang yang kita sayang artinya kita harus rela terluka ya demi kebahagiaan orang itukan? Ngeliat dia bahagia sama orang lain lebih tepatnya sama pilihannya yang dimata dia paling baik....walau kebahagiaan dia sebenernya penderitaan kita. Yatapi kembali ke kata ikhlas itu kan?
Tiap pagi aku bangun ternyata aku benar-benar terbiasa tanpa ucapan 'selamat pagi' yang cukup panjang dan banyak autotext itu:-) hari-hariku ya aku habiskan bersama teman-temanku bukan kamu lagi;) beberapa saat aku bisa tertawa lepas bersama mereka serasa tak pernah mengenal apa itu sedih....tapi sepertinya itu semu. Seperti tiba-tiba terlintas untuk melihat kenangan itu. Itu dia yang melemahkan ku. Tuhan, sampai kapan aku harus hidup bersama masa lalu....aku capek. Bangunkan dari semua mimpi buruk ini,Tuhan. Tapi apa daya mungkin ini saatnya aku benar-benar harus bangun dan membuka mata bahwa ini realita bukan lagi mimpi. Aku selalu berkata pada teman-teman bahwa aku baik, aku kebal. Tapi itu semata-mata karena aku gak ingin dipandang lemah, apalagi dipandang glh lemah. Aku hanya ingin menunjukan aku jauh lebih bahagia tanpa dia. Tapi...rasanya semua itu belum berhasil. Yang aku tau adalah glh adalah kebahagiaanku. Tapi apa boleh buat? Dia sudah punya kebahagiaannya. Dia tak lagi memikirkan bagaimana perasaanku. Sudahlah, aku hanya bisa tersenyum melihat dia bahagia, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik. Aku tak lagi bisa menjadi alasan senyum bahagianya. Aku tak lagi bisa berada terus mendampinginya disaat dia sedih dan sakit. Hanya doaku yang selalu aku kirim untuknya. Semoga kebahagiaanmu tidak semu ya:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar