Sabtu, 29 Juni 2013

Ini baru awal bukan akhir.

 

''Love begins with a smile, grows with a kiss, ends with
a tear. When you were born, you were crying and everyone
around you was smiling. Live your life so that when you die,
you're the one smiling and everyone around you is crying.''

    Entah  kenapa suka aja sama Quote itu. Pada intinya tetap aja kan manusia gakan jauh-jauh dengan air mata. Setiap kebahagiaanpun pasti ada air mata. Dari air mata pun aku banyak belajar akan hal kecil yang sebetulnya tak masuk diakal, bahwa pelajaran berharga malah bisa dipetik dari air mata. Terkesan bodoh malah. Tapi aku seakan mengalaminya, hingga pada akhirnya air mata itupun tak lagi bisa menetes, entah kenapa mungkin sudah mati. Atau karena janjiku pada diriku sendiri......

Kurang lebih Lima Belas Minggu setelah aku dan kamu bukan lagi KITA. Mungkin sedikit lucu terdengarnya...karena memang sejak bulan Desember 2012 memang kita tak seperti bulan-bulan sebelumnya. Aku tak pernah sesedih dan sesakit ini. Sungguh tak menyangka hanya untuk melupakanmu 15 minggupun sepertinya belum cukup. Sampai kapan kau menahan hati ini untuk tetap pada satu rasa yang sama? Apa rasa sakitku terlalu mainstream? Kalau boleh jujur, aku tau banyak sikapmu yang membuat kamu berbeda dengan yang dulu, yaa tapi namanya remaja lagi pada masa peralihan sepertinya itu wajar. Tapi yang tak wajar, apakah perasaanmu mati? Bukan! bukan mati untuk merasakan kasih sayang....mungkin lebih tepatnya mati karena terlalu sadis. Tak perlu ku deskripsikan panjang kan apa yang ku maksud sadis? :-) Aku tau kamu berubah jauh berbeda 180 derajat dari kamu yang dulu, tapi aku masih ingat janji yang aku ucapkan waktu itu, yang pada intinya bagaimana sikapmu nantinya walaupun itu menyimpang aku akan tetap ada buat kamu, dan membuatmu kejalanmu yang dulu. Tapi sepertinya, aku mulai lelah dan tak sanggup. Tadinya aku berniat keras untuk merubahmu, karena aku yakin, kamu yang ku kenal dulu akan kembali. Tapi entah kenapa setelah aku melangkah sedikit lebih maju lagi, aku seakan membunuh perasaanku sendiri. Aku jelas berkali-kali melihatmu dengan dia yang jelas itu menyakitkan. Dan kau jelas telah mengukir banyak luka untuku. Tapi perasaan ini seakan mati. Tak mampu untuk memutuskan apa yang harus aku lakukan.

Aku dan perasaanku terus berjalan dan seperti mencari-cari sesuatu yang berharga untuk kami. Dulu, aku dan perasaanku  yakin kau akan kembali. Hari demi hari berlalu. Terlalu banyak pelajaran yang kudapat dari orang lain dan salah satunya semua caci makimu seakan memberiku dan perasaanku sebuah kode. Hingga pada suatu hari aku peka! aku menanggapi kodemu itu, mulai dari hari itu hatiku benar-benar punya niat untuk berdiri tegak lagi. Untuk hidup lagi. Entah, mungkin aku tak tau apa yang sebenarnya tejadi antara kamu dan dia. Tapi aku seakan sudah tak mau tau lagi. Saat berita itu masuk ditelingaku seakan badanku terkena injeksi yang melumpuhkan seluruh tubuhku. Mmebuatnya tak berdaya bahkan untuk membuka mulut sekalipun. Mungkin karena terlalu dalam kekecewaan, hingga rasanya semua keyakinanku terhadapmu kadnas dan pupus begitu saja. Mulai detik itu aku jadi tau.....Aku tau artinya berusaha bener-benar melepasmu dan mengikhlaskanmu. Bukan dengan ke-pura-pura-an lagi melainkan berlandaskan keyakinan. Sama seperti saat aku yakin mempertahankanmu. 
Bagiku saat ini, tak ada lag kebahagiaanku yang kuperjuangkan dikamu. Mungkin kamu memang hanya singgah dikehidupanku untuk beberapa waktu untuk mengancurkan semuanya...eh bukan maksudnya memberikan pelajaran berharga untuk hidupku kedepannya. Kamu bagian belakangku yang artinya kamu masa laluku yang bisa aku tengok sesekali agar untuk kehidupanku dimasa depannya aku tidak jatuh dikesalahan yang sama dengan lubang yang berbeda. Kita tak tau bukan, apa skenario yang telah dituliskan Tuhan untuk kita.....Jika kamu memang jalanku, kamu akan dikembalikan untuku diwaktu yang tepat...dan tentunya kamu yang berbeda dari saat ini. Mungkin aku telat harus bilang ini sekarang, aku bodoh selama ini harus berjuang sendiri dan dibebani oleh rasa sakit. Sekarang memang saatnya aku benaar-benar belajar ikhlas melepasmu untuk yang lain. benar-benar better to move. Maaf kalau selama ini aku egois. Aku hanya tesus menyalahkanmu karena luka yang telah kamu goreskan. Padahal akulah yang melukai diriku sendiri. Aku harusnya tau kamu tak pantas aku pertahankan, tapi aku melawannya. Dan bukankah sayang tak harus memiliki? Tapi sayangnya yaa ini kehidupan....tak semudah Rafa di Love In Paris. Bukan novel ataupun kutipan tulisan yang ditulis Dwitasari. Ini semua nyata bukan fiktif! Aku berani mengambil keputusan ini aku tau resiko yang harus aku tanggung dan aku siap untuk mengahadapinya. Masih banyakmasalah didepan yang harus kuhadapi. Kalau cuma baru beberapa masalah dari sepelima perjalanan hidup aja aku terus mengeluh bagaimana aku kedepannya? Namanya juga hidup, mana ada yang alus kayak aspal. Pati adakan cobaanya. Toh dari cobaan itu kita bisa belajar banyak hal dan harusnya kita bersyukur dan bertrimakasih ya bukan ngeluh kayak gini......Aku hanya terkadang tak paham...mereka yang begitu bahagianya tapi kebahagiaan mereka itu mengorbankan perasaan orang lain, apa hidup mereka tenang? dan terkadang mereka yang sudah bahagiapun masih mengeluh dan megeluh. Lalu kami yang belum dapat kebahagiaan seperti kalian harus berbuat apa? Menangis dan memohon? TIDAK! Kami perempuan ber etitut dan punya harga diri. Oke kalian laki-laki ganteng dan hampir menyentuh sempurna...tapi kesempurnaan kalian takan lengkap karena memang manusia tak ada yang sempurna bukan? dan kebahagiaan kalian takan lengkap tanpa ada seseorang yang selalu mendukung,dan menyayangi kalian dengan tulus.

Dan dari masalah-masalah yang aku pernah lalui tersebut,aku pernah berjanji, aku akan berusaha untuk tidak menangis pada alasan yang sama. Aku ingin maju untuk memulai semuanya dengan lemabran baru. Bukan stuck atau malah mundur.Kamu saja bisa bahagiakan? kenapa aku tidak? bukankah bahagia itu keinginan setiap manusia? Bahagia itu pilihan dan harus dicari. Kebahagiaan tak mungkin jatuh dari langit tanpa kita perjuangkan. Tapi kebahagiaanku tak merebut atau menghancurkan kebahagiaan oranglain kok.  Dan yang dapat aku simpulkan adalah setiap manusia mempunyai batas kesabaran yang berbeda karakteristik&pemikiran yang berbeda pula. Mka dari itu setiap laki-laki dan perempuan diciptakan untuk saling mengisi perbedaan itu tadi. Dan setiap apa yang telah kita lalui pasti ada hikmahnya. Karena semua telah diSkenario oleh Tuhan. Kita semua pemain kan? kita sama-sama menjalankan peran. Ada yang harus bahagia atau tidak itu mungkin tergantung kita juga menyikapinya. so let it flow aja. Hidup cuma sekali harus dibuat sengsara karena satu masalah? haha hoam banget sih=D Hidup itu lika-liku. Hidup itu pilihan. Hidup itu janji. dan terakhir Hidup itu tantangan yang harus kita hadapi.



maaf,setiap tulisan yang saya tulis belum tentu itu mengenai saya, apalagi mengenai kamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar