Rabu, 26 Juni 2013

Bahwa disini hanya aku yang terluka.

Harus berapa bulan lagi? harus berapa taun atau bahkan abad agar kamu lenyap dari pikiranku? mungkin kata-kata itu terkesan lebay karena setiap kata yang ku tulis hanya kau anggap seperti itu bukan? Bahkan rasa sakit ku saja kau masih katakan 'seakan kamu yang paling tersakiti' lalu harus aku jawab apa semua pernyataanmu itu? harus aku balas dengan apa semua sikapmu yang selalu menghancurkan kebahagiaanku itu? harus dengan apa setiap caci maki yang kau tuturkan untuku? sepertinya aku tak sejahat kamu, mana tega aku membalas semua perlakuanmu itu. Aku seorang perempuan yang masih mempunyai kesabaran besar untuk menampung semua perlakuanmu itu.

Rabu,17 Juni 2013. Semua teman mengajaku untuk kesebuah tempat , dimana disana sedang diadakan Pensi sekolah lain. Aku pikir, apa salahnya aku pergi kesana , siapa tau disana mendapat hiburan dan bisa sejenak melupakan rasa sakit. Sesampainya aku disana, aku melihat beberapa orang yang menurutku tak sepantasnya perempuan berperilaku seperti itu...namun aku dan temanku membiarkannya toh kita tak mengenal mereka hehe. Aku mencari-cari dimana teman-temaku yang lain daannn....merekapun terlihat. Aku segera menghampirinya dan saat aku melemparkan tatapanku kearah lain aku seakan mendapat tamparan yang rasanya tak bisa kudeskripsikan. Yap,siapa lagi kalau bukan Dia...Ya,dia dan tentunya bersama kebanggannya saat ini haha. Aku mencoba menyembunyikan semua yang aku rasakan, malam itu aku benar-benar menjadi orang munafik haha.

Beberapa hari berlalu dan berjalan seperti biasanya selalu ada kebahagiaan disertai kesedihan. Aku membuka twitter dan me-refresh timeline dan muncul nama itu lagi....em tapi sepertinya dia sedang membicarakan seseorang. Entah kenapa aku semakin mencerna kata-katanya yang trtulis 'jare bangga raiso move on' 'siapa?' 'si muka dua' dan dari situ aku semakin mencerna semua kata itu, aku langsung tanyakan pada seeorang, 'siapa yang dimaksud dimention ini' 'ya kamu lah siapa lagi'. Aku marah,aku ingin menangis karena terlalu kesal , tapi sepertinya air mata ini sudah mati jika hanya untuk menangisi seseorang yang tak pantas ku tangisi untuk kesekian kalinya. Satu yang terpikir dibenaku, dia meninggalkanku dengan alasan karena sindir menyindir dia membenciku dengan alasan yang sama pula, tapi kenapa dia melakukan hal yang sama? entah kenapa itu seperti kelakuan bodoh. Dan ternyata semua ini hanya salah paham? Kenapa kamu selalu mencaci maki ku? tapi atu hal yang menunjukan sikap bodohmu, mengapa tak kau tanyakan dulu yang sebenarnya terjadi? bukankah ini kesoktauanmu untuk yang kesekian kali? konyol. Caci maki saja aku terus, salahkan terus hingga kau puas. Bela saja terus kebangganmu, sepertinya aku mulai sadar. Kau yang selama ini aku banggakan, tak seharusnya aku banggakan. Kau saja bisa menyakitiku dengan sesering itu, mengapa aku tak bisa membencimu? itu bedanya kamu dan aku. Kamu selalu menganggap aku mainan, sedangkan aku selalu menganggapmu kebahagiaan.Dan disini, mungkin aku yang bodoh karena terus mempertahankan semuanya untukmu. Sampai-sampai hati ini terasa mati haha.

Mungkin memang kamu bukan kebahagiaanku. Karena apa? Bukankah seorang laki-laki tak kan pernah menyakiti perempuan yang menyayanginya? bukankah laki-laki selalu menjaga? bukankah laki-laki selalu melindung perempuannya? Sedangkan kamu? hmm mungkin kamu memang benar-benar hanya mampir dikehidupanku untuk sekedar mengajarkanku artinya menyayangi,memperjuangkan,ketulusan dan ikhlas. Yap, spertinya aku harus benar-benar melepaskanmu. Dan bukankah 'When you get bad stories with him, you better to move' dan kamu juga sudah memiliki apa yang kamu mau. Pesanku, bahagiakan dia. Jangan pernah lagi kamu sakiti dia yang tulus unukmu. Sepertinya, dia lebih membutuhkanmu. Dan diakhir cerita , Kita jatuh cinta pada pria yang sama. Tapi, cukup aku yang terluka, karena kamu harus lebih bahagia sama dia!:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar