Rabu, 12 Juni 2013

Bukankah teman tak saling melukai? Akankah cinta selamanya membahagiakan?

"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada menyakiti seorang sahabat… tidak ada yang lebih menyembuhkan daripada dimaafkan seorang sahabat."
Aku terlalu terbiasa bercerita tentang cinta dan rasa sakitnya. Yang hanya sampai saat ini aku simpulkan cinta memang terkadang membuat kita tersenyum tapi terkadang diakhir cerita malah cintalah yang selalu menyiksa hati setiap tokohnya. Cintalah yang menghancurkan semuanya. Walau cinta mengajarkan banyak hal,terkadang.

Pagi yang cerah menyertai perasaan nayla, yang biasa terlihat galau dan murung. Dia sepertinya tetap bersemangat untuk kesekolah karena saat itu dia harus berjuang untuk menempuh Ujian Tengah Semester. Seperti biasa kantin menjadi tempat berbagi cerita, canda dan tawa bagi dia dan teman-temannya. Tak lama setelah dia datang, temannya yang selalu bisa menghibur dia datang mengejutkannya, sebut saja namanya Dina. Dina adalah salah satu dari dua sahabat nayla yang tak bisa sedih, bagi nayla kebahagiaannya terletak di Dina. Dina-Nayla-Farah mereka tiga orang yang sulit terpisahkan, kemanapaun selalu bertiga, selalu tertawa dan sedih bersama. UTS berlangsung, tapi entah apa yang dilihat Dina patut dia pikirkan lebih panjang atau tidak. Nayla merasa semua seperti biasa tapi satu hal yang berbeda, Farah terlihat lebih akrab dengan Ian. Ian? Dia salah satu mantan yang paling dibanggakan oleh Dina bahkan untuk move-on dan menendang Ian dari kehidupannya Dinapun tak mampu. Ternyata yang dirasakan Nayla betul, Farah menceritakan semua kepada Nayla. Dan detik itu juga nayla merasa dia diapit oleh rasa takut. Awalnya Farah tak ada niat untuk melanjutkan hubungan pertemanannya dengan Ian untuk lebih dari teman. Karena Farah tau betul bagaimana rasa sayang Dina ke Ian, Farahlah yang selalu mendengar curahan hati Dina tentang Ian. Malah Farah kerap berkata 'iya din dia punya kamu kok dia bakal balik' tapi sepertinya takdir berkata lain, ian. Dan Farah terlihat semakin dekat, Faraha memikirkan banyak alasannya dan Nayla semakin bingung berada diposisi yang sangat sulit. Farah tetap memutuskan untuk melanjutkannya bersama Ian dan mengatakan semuanya pada Dina, atas dasar apalagi nayla harus melarang? Bukankah sayang terhadap orang itu hak bagi setiap manusia? Apalagi dilatar belakangi masa lalu Farah dan Dina juga sempat saling menikung. Farah mengatakan semua didepan Dina ditemani Nayla. Muka menyembunyikan kesedihan yang tertoreh diwajah bahagia Dona saat itu, dia hanya tersenyum dan berkata "iya gapapa rah, aku sudah tau dari twitter hehe" Farah meminta maaf& baginya semua sudah lega. Tapi tidak untuk Nayla , dia tau apa yang dirasakan Dina saat itu tau betul... Nayla menunjukan rasa simpatinya pada Dina. Nayla tau betul betapa rasa sakitnya Dina. Dan sejak itu semua telah berbeda 180 derajat! Nayla merasa aneh dengan persahabatan mereka, tak ada lagi tawa Dina yang secerah dulu. Apakah itu karena luka? Nayla merindukan Dina yang dulu....sekarang Farah lebih kerap berduaan dengan Ian ketimbang dengan Nayla dan Dina. Nayla tak cemburu, namun Nayla merasa apakah mereka tak memikirkan perasaan Dina? Kesakitan Dina semakin menjadi setiap melihat Ian dan Farah berduaan. Bahkan saat Farah dan Ian meresmikan hubungannya pun Farah tak memberi tau langsung pada Dina. Hanya hal itu yang selalu ditunggu-tunggu Dina....dan hampir 2 bulan pun Farah tak mengatakannya pada Dina. Belakangan ini Dina jadi lebih sering galau, karena salah satu teman mereka mengungkit masa lalunya dengan Ian. Sungguh Nayla seperti kembali diapit benda yang rasanya amat sakit. Nayla sedih mereka tak lagi bersama, seperti terpecah belah. Nayla hanya takut, kebahagiaan yang dirasakan Farah itu berbahagia diatas penderitaan Dina...Nayla hanya takut Farah akan jatuh dan merasakan sesuatu yang lebih menyakitkan...Dia tak pernah menginginkan ada tangisan dan kesedihan diantara sahabat-sahabatnya. Nayla selalu mengajak Dina main bersama teman lain agar Dina sejenak melupakan Ian dan Farah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar