Rabu, 12 Juni 2013

Bukankah teman tak saling melukai? Akankah cinta selamanya membahagiakan? #2

Nayla mengenalkan Dina dengan teman-teman barunya. Salah satunya, Anin dan Laras. Beberapa bulan yang lalu Anin kerap bercerita tentang cowok tapi buruknya cowok yang dekat dengan anin ini cowok yang disukai sahabat anin. Lagi-lagi diantara persahabatn dan cinta. Anin dan sahabatnya seperti tak lagi akur, tak layak kan dikatakan sahabat merebut apa tujuan sahabatnya? Ya itu yang mungkin dirasakan teman Anin.....waktu terus berjalan hingga dapat merubah semuanya...Anin dan Henry tak lagi dekat malah sekan Henry membuang Anin begitu saja. Ternyata semua itu karena ketertarikannya dengan Laras salah satu sahabat Anin. Anin kerap bercerita semua tentang Henry kepada Laras, dulu. Awalnya Laras tak mau karena lebih mementingkan perasaan Anin, tak mau melukai hati sahabatnya. Tapi entah apa, semakin kesana otak Laras seperti habis dicuci. Bisa berubah total. Laras dan Henry semakin dekat dan tentunya Anin semakin sakit apalagi setelah Henry kerap mencetuskan kata yang tak layak dia ucapkan pada perempuan. Nayla tau betu betapa sakitnya Anin, karena Nayla pernah mengalami yang Anin alami.... Tapi sepertinya keputusan Laras sudah bulat untuk bersama Henry. Tangisan malam kerap menemani hari-hari Anin. Sungguh tak disangka tapi yainilah kenyataan. Rasa sakit itu masih dirasakan Anin hingga saat ini terlebih lagi setelah Laras dan Henry seakan mengumbar hubungan mereka. Tadinya Nayla yakin bahwa Laras takan melukai hati sahabatnya, namun Nayla salah....yang tadinya dia harap Laras bisa mengalah malah sama saja dengan Farah-Ian-Dina.

Nayla semakin merasakan sakit dan benci, karena apa? Nayla pernah tau bagaimana rasanya menyayangi seseorang yang terabaikan, rasanya tak dihargai, rasanya dicaci maki, namun Nayla bersyukur dia masih bisa menjadi selayaknya perempuan yang bisa menyayangi seseorang atas dasar tulus bukan sekedar obesesi memiliki. Tapi satu yang Nayla tak paham hingga saat ini, apakah harus mencintai dengan melukai orang lain? Kenapa disetiap rasa sayang harus ada yang terluka? Mengapa hanya karena kaum adam harus ada persahabatan yang terpecah belah? Dan kenapa mereka harus berbahagia diatas penderitaan orang lain yang tak lain sahabat mereka sendiri? Apalagi mereka yang sudah merampas kebahagiaan orang lain masih merasa kekurangan dengan apa yang telah mereka miliki? Apkah begini yang namanya manusia? Tak pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Tak pernah merasa cukup. Ataukah ini Skenario yang telah ditulis dan dipatenkan Tuhan untuk para manusia ini? Yang merasa sakit masih diberi anugrah untuk bersyukur, lalu kapan yang bahagia merasakan bersyukur? Apa harus karma menimpa mereka? Atau hukuman apa yang telah diSkenario Tuhan untuk mereka? Pertanyaan-pertanyaan iru sampai sekarang belum Nayla temukan jawabannya.

Sahabat adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini. “We never can forgotten our friends” kata-kata tersebut pernah terjadi di kehidupan kita walaupun kita sudah lama tidak bertemu mereka. Sahabat merupakan orang yang terbaik di dalam hidup kita siapa pun sahabat kita, asalkan sahabat kita bisa mengerti perasaan kita. Ingatlah selalu bahwa “friends will always help us in anywhere and anytime” Siapa pun sahabat kita dia tetaplah sahabat kita dan harus saling mengerti perasaan satu sama lain. So? Masih pantaskah kalian menghancurkan persahabatan kalian hanya karena tak bisa menahan hawa nafsu? Ego? Dan apakah kalian yang menghancurkan persahabatn kalian masih bisa dibilang 'bestfriend' ?? Coba tanyakan pada diri kalian sendiri...semoga kalian tau, bahwa ada yang diam-diam terluka melihat kalian bahagia....bukan karena iri atau dengki melainkan karena merasa di khianati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar