Kamis, 11 Juli 2013

Bulan yang sama, dengan keadaan yang berbeda.


    Selamat datang Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Selamat datang juga para ingatan dimasa lalu.

    Sebelum fajar memunculkan dirinya, aku terbangun untuk berniat puasa dan sahur. Mataku terbuka perlahan dan tubuhku terbangun perlahan. Aku sadar bulan ini bulan puasa, tapi satu yang aku masih belum sadar.....mengapa puasa kali ini serasa tak bersemangat? mengapa tak ada lagi PING!!! yang membangunkanku? mengapa tak ada lagi ucapan sahur dan selamat puasa yang menyemangati hariku? Tak ada lagi yang selalu mengingatkan ku untuk mengabil air wudhu untuk melaksanakan perintahNya. Tak ada seseorang yang mengajaku untuk menemaninya buka puasa. Tak ada pula seseorang yang selalu menggodaku dengan pembatalan puasanya itu. benar-benar ada yang hilang.            
    Tuhan....kalau boleh aku meminta, tolong kembalikan aku di tahun lalu dan 2tahun lalu. Aku tak minta banyak, aku hanya minta kebahagiaanku dikembalikan lagi. Aku juga tak minta kamu kembali saat ini, lebih baik aku yang kembali dimasa lalu, karena apa? dulu kamu tak pernah menyakitiku sedalam ini, kamu yang selalu menjadi alasanku untuk tetap tersenym. Tapi sekarang? apa aku harus tersenyum? karena apa? semua caci maki? dimana sih kamu yang dulu.... harus dimana aku mencari kamu yang dulu? apa hanya memang ada dimasa lalu?:-)
     Masih ingatkah kamu tentang 2taun lalu? Saat dimana kita belum merasakan apa itu pertengkaran, saat senyum tanpa dosa dan kata-kata yang menggelikan selalu menyemangati satu sama lain. Dan ingatkah setaun lalu? Saat kita sama-sama berjuang dalam 2 ujian. Mempertahankan sesuatu yang sama dan saling membahagiakan dengan alasan yang sama. Tapi sayangnya, ini sekarang bukan dulu. Kamu tak ada dimasa sekarangku. Kamu bukanlah orang yang selalu membuatku tersenyum kecil saat membuka bbm atau sms darimu lagi sekarang.
     Sudahlah, rasanya miris aku selalu mengenang tentang kita tapi kamu tak sudi untuk mengingatnya. Konyol. Mungkin dibulan ini yang bisa membuatku selalu tenang, nyatanya saat mengingatmu aku tak lagi meneteskan air mata. Ternyata memang ingatan tentangmu lah yang selalu menguatkan aku. Terimakasih:-)

Kita tetap hidup dihari yang sama bulan yang sama namun keadaan yang berbeda. Kamu dengan kebahagiaanmu. Aku dengan bayang-bayang masa laluku.

Doraemon&pemiliknya.
    
   

Kamu Tetap Istimewa


''Kamu yang istimewa seperti Jogjakarta"

      Kamu dan Jogja sama-sama istimewa. Sama-sama memiliki kenangan tersendiri untuk saya. Sama-sama mengingatkan tentang;kenangan dan masa lalu. Kalian selalu berharga untuk saya, tanpa kalian saya takan pernah merasakan kebahagiaan.

      Selamat malam, plongoh. Ingatkah kamu dengan sebutan itu? em aku tak yain sebetulnya kalo kamu mampu mengingatnya, kamu kan sudah menjadi lelaki yang seakan luapa ingatan dan tak membutuhkan masa lalu. Apa kabar kamu? Apa kabar juga dengan kekasih barumu? kita lama tak bertatap ya. Semoga kalian baik-baik saja. Cowok genter berbibir kecil dan berbehel. Yap, dia satu-satunya manusi yang mampu menyita perasaanku hingga saat ini dan sampai kapanpun. Entah sebenernya kamu, atau kenangan yang sebetulnya aku pertahankan. Dimata orang-orang tak ada ang harus aku perjuangkan dari seorang kamu. Tapi kamu seakan yang teristimewa dihati saya. Kamu seperti memiliki tempat khusus yang takan digantikan oleh siapapun. Oh iya bagaimana tentang kesehatanmu? Aku masih ingat betul semua tentang seluk belukmu. Jaga kesehatanmu ya, asma mu kerap kambuh. Suhu badanmu sering naik saat kamu kecapekan. Jaga pola makanmu. Dulu, ak selalu mengkhawatirkanmu saat kesehatanmu tak baik....tapi sekarang sudah ada yang lebih mengkhawatirkanmu pastinya dan pastinya lagi jauh lebih memberimu kenyamanan dibandng aku. Dan, kamu dulu kerap badmood tiba-tiba terkadang itu karena kamu habis beradu mlut dengan seseorang dan disana kamu selalu bercerita denganku.....sekarang kamu sudah punya tempat cerita baru. Entah akhir kata apa yang harus aku ucapkan untukmu, yang jelas aku bisa memastikan kamu bahagia itu sudah lebih dari cukup. Maaf plongoh, lagilagi aku menulis tentangmu (dulu). Yang jelas sejelek apapun pendapat mereka tentang perubahanmu sekarang, kamu tetap istimewa. Dan seberapa sayangnya kekasih baru mu itu, tapi dia tak tau bagaimana kamu yang dulu. Sedangkan aku, aku yang tau kamu dari kamu yang dulu hingga sekarang yang berbeda 180 derajat.

    Jaga dirimu baik-baik. Jangan terlalu banyak menyakiti orang lain, karena karma menunggumu.


Sabtu, 06 Juli 2013

Setiap kenangan tak harus dibuang.


"Jika dalam cintamu, hatimu lebih sering terluka daripada digembirakannya, maka lepaskanlah dia dari genggaman penuh khawatirmu. Jika dia memang cinta sejatimu, dia akan kembali sebagai belahan jiwa yang memuliakanmu. Tapi jika dia tak pernah kembali, maka memang dari awal dia tak pernah direncanakan bagimu. Hapuslah sedihmu, indahkanlah dirimu dan harumkanlah ruang tamu dihatimu bagi cinta yang baru." - Mario Teguh.


     Aku terus menerjemahkan semua tantangan hidup ini. Kebahagiaan dan cobaan selalu silih berganti. Namun, kapan kebahagiaan itu utuh? tanpa air mata dan kekecewaan....Perlahan namamu semakin menghilang dari pikirnku, tapi kenangan itu entah kapan lenyap. Terlalu indah untuk dihapus, namun terlalu sakit untuk dikenang. Bukan karena sudah ada dia yang menggantikanku, namun karena semua itu mustahil untuk kembali. Jujur, aku selalu sinis jika mendengar namamu. Entah karena telingaku terlalu peka atau karena hati ini sudah punya sensor tersendiri. Tapi sampai kapan semua ini tanpa kejelasan? eh bukan semua ini.....tapi aku. Kapan aku memperjelas diriku sendiri, aku bisa saja mengikhlaskanmu untuk dia, tapi aku takan rela jika kebahagiaanmu itu sesaat. Namun aku bingung, mengapa aku selalu memikirkan kebahagiaanmu dan tak rela membiarkanmu terluka, sementara kamu seakan memberi persaanku sensor pengatur agar kau bisa sakiti se-enakmu. Kita memang lama tak saling melempar pandangan seperti dulu. Kita tak lagi berbagi canda tawa seperti waktu kita bersama. Karena aku memilih untuk menjauh, bukan karena aku membencimu, tapi karena aku sadar apa status kita saat ini. Dan aku hanya kasian pada kekasihmu itu, kalau dia tau bagaimana cerita kita dulu, kebahagiaan awal pertemuan kita yang seakan telah hilang dan takan pernah terulang. Setiap orang yang melihat foto kami selalu mengatakan kami itu cocok. Tapi sepertinya Allah berkata lain. Mungkin kamu memang ditakdirkan bukan untuku. Tapi jika kamu bukan untuku, mengapa setiap kejujuran yang keluar dari bibir kecilmu itu seperti rasa sakit yang lukanya tak terjamah olehmu? Dan mengapa setiap melihatmu seakan tamparan untuku? yap tamparan dari masa lalu, dan seakan memasukanku didalam kubangan kekecewaan. Mengapa harus aku yang selalu merasa kecewa&Sakit? lagi dan lagi. Aku terdiam saat kebencianmu menghambur lewat bibirmu. Aku bahkan seperti patung yang tak mampu menggerakan tubuhnya. Aku hanya merindukan kamu yang dulu, dan kenyataan pahiy yang harus kuterima bahwa dirimu yang dulu takan pernah kembali. Kau latih aku menjadi wanita buta rasa yang bahkan tak bisa membandngkan mana luka mana bahagia, aku terlalu mengaggap sederhana makianmu itu...seperti sudah makanan shari-hariku. Aku yang dulu selalu kau banggakan dan benar kau perjuangkan sekarang adalah yang selalu kau pojokan,salahkan, dan kau anggap sebagai pengusik kekasihmu.

Aku terlalu sering disakiti, mungkin itulah sebabnya perasaanku mati. Bahkan aku hanya mampu berdiam diri,ketika kutau kau telah membagi hati, untuk seorang yang menurutmu jauh lebih baik daripada aku. Berjanjilah, jangan pernah sakiti perempuan yang telah menaruh harapan besar padamu. Tugasmu sebagai laki-laki hanya menjaganya dan mengubahnya menjadi lebih baik. Bukan menyakitinya dan membuatnya menangis.

Dan aku benar-benar harus memaksa mataku untuk tebuka dan melihat kenyataan bahwa, kamu sudah pergi dari kehidupanku, tapi kenanganmu akan tetap tinggal. Tapi aku harus meninggalkan kamu dibelakang, untuk menjadikanku selangkah lebih maju. Aku mungin hanya membuka mu sesekali  untuk acuan hidupku kelak. Aku gakan tinggal diam untuk dihantui masa lalu yang berlarut, kamu masa lalu yang memang harus berlalu. Kita hidup untuk hari ini, bukan menyesali apa yang terjadi kemarin. Entah kamu akan kembali atau tidak,Tuhan sudah menuliskan skenarioNya. dan disitu pasti ada kebahagiaan untuku dan untukmu. 

 Biarkan Tuhan menyimpan semuanya, sampai kita benar-benar dewasa dan siap untuk mengetahuinya.

Tidak sekedar kata maaf.



Dear,mama&papa



       Ma,Pa....ingatkah kalian janjiku 3 taun lalu? dimana aku gagal masuk disekolah yang kita idamkan. dan disitu pula aku berjanji pada kalian untuk membanggakan kalian sewaktu penerimaan SMA. Diwaktu itu pula kalian betul-betul menunjukan raut kekecewaan dan karena itu aku semakin ingin membuat kalian bahagia kelak. Tapi maaf pa,ma.......aku mengulang 3 Taun lalu itu ditanggal 3 Juli.....Aku betulbetul gagal untuk kedua kalinya...seakan masuk kepada lubang yang sama. Entah harus berapa kata maaf  lagi yang harus aku utarakan karena mambuat kalian kecewa untuk kesekian kalinya....Entah harus berapa tetes air mata lagi yang harus aku keluarkan untuk mengatakan aku benar-benar menyesal. Aku tak tau harus dengan apa semua itu aku utarakan agar kalian tau, bukan hanya kalian yang kecewa. Namun, aku disini sebagai tokoh utama bukan hanya kecewa, bahkan tak bisa kudeskripsikan dengan kata-kata lagi.

      Tepatnya malam minggu ini, mama mengajaku mengantar eyangku pergi. Hanya aku,mama, dan eyang didalam mobil itu. Niatku hanya untuk menemani mama agar tak sendiri pulangnya, namun ternyata niat baiku itu tak berujung baik buatku. Aku yang sedang menikmati indahnya malam mengelilingi Yogyakarta, berubah menjadi seakan duduk dikursi panas. Bagaimana tidak, pembahasan yang awalnya tentang tas berubah menjadi SMA. Aku tau betul ucapan mamayang kecewa sudah pasti pedas, sepedas cabe rawit. Dan disitu aku seakan benar-benar terpojokan oleh kata-kata yang dicetuskan mama melalui bibirnya. Mobil itu seakan tak ber-oksigen, membuatku sesak nafas. Badanku serasa dingin dan beku, tak lagi dapat bergerak.            
       Mulutku seakan bisu mendadak,tak sanggup mengucapkan satu katapun. Mataku seakan dipenuhi mendung yang siap menjatuhkan rintik hujan.Dan aku hanya bisa terdiam seperti patung. Bahkan, perasaan&telingaku seakan mendapat bom atom yang dapat membuatnya mati. Singkat, namun menyakitkan. Yap itu mama. Beliau seakan menyepelekan sekolahku&aku. Rasanya aku hanya ingin membalas semua cacian itu tapi itu tadi aku seperti orang bisu mendadak. Aku seperti dihantui rasa bersalah yang teramat dalam. Aku merasa, mungkin dimata mama setiap dia melihat ke arahku, dimukaku tertulis 'KEGAGALAN&KEKECEWAAN'. Sungguh, aku merasa tak ada artinya lagi.
 Tapi, salah satu temanku;Avit mengatakan:  ''Nah itu terkadang kita tak tau apa itu bahagia seutuhnya. lagi-lagi mengecewakan,kecewa dan menangis..aku mulai support&niat dari diriku sendiri, karena memang it jalan satu-satunya,bukan oranglain. Terkadang memang kegagalan yang membuat kita lebih bangkit,keterpurukan yang tajam yang membuat kita bisa berdiri sejauh ini proses membuktikan bahwa dari kegagalan inilah kita tunjukan awal kesuksesan kita. Pokoknya tunjukan kesuksesan kita setelah melewati beberapa kegagalan. Ada usaha ada jalan kok..aku yakin. Allah pasi selalu ada&membantu kita..."

Dan disitulah aku seperti orang yang lumpuh tiba-tiba memiliki kemampuan keras untuk kembali berjalan&bergerak.....

Ma,Pa maafkan aku ya jika aku hanya selalu bisa berkata ''nia minta maaf, nia janji besok akan lebih baik'' maaf jika bualan itu yang selalu aku ucapkan. Aku selalu gagal membahagiakan mama.Kadang, hanya air mata itu yang bisa aku jatuhkan. Namun, terkadang pula air mata itu seakan mati. ntuk apa aku menangisinya, toh semua sudah menjadi bubur bukan? dan tidak akan bisa diualang lagi. Tapi tolong, hargai usaha nia.....nia bukan merasa puas dengan apa yang sebetulnya bukan target nia. Aku hanya ingin bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan mah itu aja. Saat ini aku hanya butuh support mama&papa. Aku akan berusaha sebaik mungkin dan aku gakan mengecewakan kalian dikemudian hari untuk yang ke-tiga kalinya. Kalian bagian terpenting dalam hidupku, kalian support terpenting untuk masa depanku...karena tanpa kalian, aku bukan apa-apa saat ini. ({})

Tertanda,
  
Anak Sulung kalian.......